Prosedur untuk dapat mempelajari pencak Setia Hati
adalah Seseorang di haruskan mjd kandidat untuk mencari tahu secara
gamblang gambaran gambaran dan budi luhur apa saja yg terdapat di
dalamnya agar tdk terjadi kekecewaan mendalam setelah mjd manusia SH
seutuhnya.
Untuk selanjutnya di adakan upacara penerimaan Kadhang/
Saudara SH yg baru dan Biasa di sebut Upacara Keceran. Upacara selain
simbolisasi, juga merupakan suatu pengingat untuk mengenang jasa jasa
para guru besar dan asal mula permainan2 di mana Pencak SH di lahirkan dan di rumuskan oleh Ki Ngabehi Suro diwiryo dewasa ini.
Pengertian Kandidat Pra SH
kandidat
adalah Seorang calon yg akan mempelajari pencak silat SH secara umum,
pengenalan sejarah dan pemantaban tekad sebelum dikecer sebagai
kadhang/saudara SH. pada tahap ini wajib bagi seorang kandidat untuk
mencari tau beberapa hal berikut:
1. Apakah Pencak SH itu?
2. memahami bhw tdk ada perbedaan antara sebelum prosesi keceran dgn sesudahnya.
3.memahami secara garis besar isi pelajaran pencak setia hati.
Dalam
pencariannya tsb biasanya seorang kandidat di beri tugas khusus dari
sesepuh berupa sowan k saudra saudara senior SH utk mendapatkan
pemahaman mendasar tentang ilmu SH. Bila seorang kandidat sdh memahami
isi kandungan pencakSH maka akan di berikan persyaratan utk prosesi
keceran. persyaratan tsb di antaranya AIR BENING,KAIN MORI,DAUN SIRIH
temu rose,menyan madu,lilin,uang logam,ketengan dan ayam jago yg sehat.
Prosesi dam persyaratan tersebut bkanlah ritual klenik atau magis namun
merupakan simbolis / perlambang, misalkan:
1. Air bening melambangkan sifat air itu sendiri di harapkan manusia SH dpt menyesuaikan diri dimanapon berada.
2. Kain Mori simbol kesucian dan di pakai di pinggang mengisyaratkan bahwa manusia SH itu sdh melilitkan kesucian.
3. Daun Sirih Temu Rose mela,bangkan ua sisi yg berbeda bila di gigit rasanya sama.
4.
Menyan Madu melambangkan darah dan rasa yg harum mengisyaratkan bhwa
manusia SH itu hrs mrmbawa harum perilaku di limgkungan sekitarnya.
5.Lilin
melambangkan cahaya pelita di harapkan manusia SH itu dpt menjadi
setitik penerang kehidupan walaupun akan luluh karena sinarnya.
6
Ayam Jago bahwa manusia SH itu membawa sifat Jago di atas Jago dlm arti
mampu mngendalikan diri sendiri dpt menerima cacian maupun pukulan.
7.
Uang Logam atau ketengan dari nilai nominal terkecil sampai paling
besar melambangan bhwa manusia itu sekecil kecilnya pasti membawa makna
/berarti dlm kehidupan bermasyarakat.
Kandidat PRA SH
semua
persyaratan hanyalah perlambang untuk mengingat makna agar dapat di
terapkan dan di hayati dlm kehidupan sehari hari. Syarat syarat tsb tdk
boleh di tawar tawar karena manusia SH bila memiliki tygas tdk boleh
menunda serta menunjukkan sejauh mana keseriusan seseorang dalam
menghayati ilmu SH tsb.
sumber: Para Sesepuh MUNADJI (1936) buku peringatan persaudaraan setia hati
Wiryosoemitro,Roeslan (1962) Buku peringatan persaudaraan setia hati
Kamis, 13 September 2012
Nama Jurus Setia Hati 36
Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo banyak belajar dari silek Minangkabau disamping belajar dari berbagai aliran dari silat di Tanah Sunda, Betawi, Aceh dan kawasan lain di Nusantara. Silek Minangkabau
telah menjadi unsur penting dalam jurus-jurus Peguruan Setia Hati.
Setidaknya hampir semua aliran silek penting di Minangkabau telah beliau
pelajari selama di Sumatera Barat pada tahun 1894-1898. Beliau adalah
tokoh yang menghargai sumber keilmuannya, sehingga beliau memberi nama
setiap jurus yang diajarkannya dengan sumber asal gerakan itu. Beliau
memiliki watak pendekar yang mulia dan menghargai guru.
NAMA JURUS-JURUS PENCAK SILAT SETYA HATI
1. Betawen - I 19. Sumedangan - I
2. Betawen - II 20. Sumedangan - II
3. Cimande - I 21. Lintau
4. Cimande - II 22. Cimande - VI
5. Cikalong ( Slewah ) 23. Alang Lawas - I
6. Ciampea - I ( Besutan ) 24. Alang Lawas - II
7. Ciampea - II ( Krawelan ) 25. Minangkabau - I Kucingan
8. Tanah Baru - I 26. Solok Minangkabau - II
9. Tanah Baru - II 27. Cibediyut
10. Permainan Tionghoa Monyetan 28. Cimande - VII
11. Cimande - III 29. Terlakan Monyet Tukang (Tdk di ajarkan)
12. Cimande - IV (Cmd-III + bbrp Tegak) 30. Padang Alai - I
13. Cimande - V 31. Padang Alai - II
14. Cibediyut dengan Toya 32. Fort De Kock
15. Padang Panjang - I 33. Padang Alai - III
16. Padang Panjang - II 34. Padang Alai - IV
17. Cipetir 35. Kuda Batak
18. Padang Siranti 36. Simpai Minangkabau - III ( blirik )
NAMA JURUS-JURUS PENCAK SILAT SETYA HATI
1. Betawen - I 19. Sumedangan - I
2. Betawen - II 20. Sumedangan - II
3. Cimande - I 21. Lintau
4. Cimande - II 22. Cimande - VI
5. Cikalong ( Slewah ) 23. Alang Lawas - I
6. Ciampea - I ( Besutan ) 24. Alang Lawas - II
7. Ciampea - II ( Krawelan ) 25. Minangkabau - I Kucingan
8. Tanah Baru - I 26. Solok Minangkabau - II
9. Tanah Baru - II 27. Cibediyut
10. Permainan Tionghoa Monyetan 28. Cimande - VII
11. Cimande - III 29. Terlakan Monyet Tukang (Tdk di ajarkan)
12. Cimande - IV (Cmd-III + bbrp Tegak) 30. Padang Alai - I
13. Cimande - V 31. Padang Alai - II
14. Cibediyut dengan Toya 32. Fort De Kock
15. Padang Panjang - I 33. Padang Alai - III
16. Padang Panjang - II 34. Padang Alai - IV
17. Cipetir 35. Kuda Batak
18. Padang Siranti 36. Simpai Minangkabau - III ( blirik )
*Pedoman hidup seorang kadang SH adalah Sapta Wasita Tama,
yang artinya sapta (tujuh),wasita(ajaran/pedoman),tama (utama/luhur) dengan demikian Sapta Wasita Tama berarti tujuh pedoman yang luhur menjadi sendi – sendi kehidupan rohani SH, melaksanakan tata kehidupan bermasyarakat.
ISI SAPTA WASITA TAMA
1. Tuhan menciptakan alam seisinya hanya dengan sabda sebelum
disabda (dumadi) alam seisinya itu ada pada yang Menyabda.
2. Setelah alam semesta seisinya ada (Disabda) Tuhan menyertai
sabdaNya.
3. Barang siapa meninggalkan AS-nya tergelincirlah ia oleh lingkungan
sekelilingnya (omgeving).
4.Barang siapa meninggalkan keseimbangan, tergelincirlah ia
5.Barang siapa melupakan/meninggalkan permulaan, tak akan dapatlah
ia megakhirinya.
6.Barang siapa mengaku hasil karyanya menjadi milik sendiri
terbelengulah ia lahir bathin.
7.Barang siapa selalu melati merasakan “rasaning rasa”, Insya Allah
lambata laun ia akan kerasa ing rosing roso. Rosoning roso ialah sumber dari rasa, keroso ing rosing roso ialah terasa atau merasakan inti pusat dari rasa
yang artinya sapta (tujuh),wasita(ajaran/pedoman),tama (utama/luhur) dengan demikian Sapta Wasita Tama berarti tujuh pedoman yang luhur menjadi sendi – sendi kehidupan rohani SH, melaksanakan tata kehidupan bermasyarakat.
ISI SAPTA WASITA TAMA
1. Tuhan menciptakan alam seisinya hanya dengan sabda sebelum
disabda (dumadi) alam seisinya itu ada pada yang Menyabda.
2. Setelah alam semesta seisinya ada (Disabda) Tuhan menyertai
sabdaNya.
3. Barang siapa meninggalkan AS-nya tergelincirlah ia oleh lingkungan
sekelilingnya (omgeving).
4.Barang siapa meninggalkan keseimbangan, tergelincirlah ia
5.Barang siapa melupakan/meninggalkan permulaan, tak akan dapatlah
ia megakhirinya.
6.Barang siapa mengaku hasil karyanya menjadi milik sendiri
terbelengulah ia lahir bathin.
7.Barang siapa selalu melati merasakan “rasaning rasa”, Insya Allah
lambata laun ia akan kerasa ing rosing roso. Rosoning roso ialah sumber dari rasa, keroso ing rosing roso ialah terasa atau merasakan inti pusat dari rasa
Langganan:
Postingan (Atom)