Sejak
Berusia 12 tahun Bapak Marjoen sudah mulai belajar pencak silat, dalam usia 18
tahun beliau telah memimpin kelompok pencak silat, yang terdiri dari siswa-siswa
sekolah menengah, beliau memimpin organisasi pencak silat dalam usia 25 tahun,
pada tahun 1934 menjadi ketua PENGURUS BESAR
organisasi pencak silat SETIA HATI di semarang sampai tahun 1938 di
yogyakarta, karena PENGURUS BESAR SETIA HATI pindah kesana, pada tahun 1947 mulai
memberikan pelajaran pencak silat di berbagai lembaga pendidikan, antara lain
di sekolah inspektur polisi magelang dan sekolah guru pendidikan jasmani yg
didirikan pada tahun 1950 di yogyakarta. Di samping itu beliau juga memberikan
pelajaran pencak silat di sekolah tinggi pendidikan olah raga dan kesehatan
(FPOK) ikip jakarta. Pada tahun 1947 menjadi ketua bagian pencak silat di pusat
kebudayaan kedu di magelang, pada tgl 18 mei 1948 ikut mendirikan Ikatan Pencak
Silat Indonesia. Dan duduk sebagai pengurus besarnya yaitu sebagai sekertaris
jendral PB IPSI, pada tahun 1950 menjadi ketua I dari PB IPSI dan juga pemimpin
bagian teknik pencak silat. Kongres pencak silat yg diadakan pada tahun 1950 di
yogyakarta menghasilkan keputusan standarisasi pelajaran pencak silat untuk
lembaga-lembaga pendidikan yang dirangkum oleh beliau di dalam bukunya. Pada tahun
1973 diadakan peremajaan pengurus besar IPSI yg di putuskan dalam kongres IPSI,
beliau di pilih secara aklamasi sebagai sesepuh PB IPSI. Sejak terbentuknya
PERSILAT atau persekutuan pencak silat internasional pd 11 maret 1980 beliau menjadi sesepuhnya.