Kamis, 31 Oktober 2013

PASHMOEN






PASHMOEN yang berartikan Pasukan Setia Hati Trah Eyang Moen merupakan gerakan kadang SH untuk mewujutkan tetap dalam Khittah Persaudaraan Setia Hati yang didirikan pada 22 mei 1932 oleh Eyang Moenandar Harjowiyoto bersama 50 kadang SH di semarang.
kata PASHMOEN mulai di gagas oleh Dwi Nanda Wibowo dan kelompok kadang SH awal tahun 2013 dari Cabang  Lamongan - Jawa Timur.
Guna menunjukan Kesetian pada Persaudaraan Setia Hati karena Sekali SH tetap SH.

PASHMOEN dalam Khittah Persaudaraan Setia Hati yang tetap melestarikan ajaran dari sang pencipta SETIA HATI Ki Ngabehi Surodiwiryo 1903.


Uluk Salam PERSAUDARAAN SETIA HATI 2512

Jurus 25 (dua puluh lima)/ Minangkabau 1 Kucingan 
Merupakan isyarat memberikan doa harapan selamat sudah barang tentu, dimaksud dengan doa harapan selamat ialah doa harapan selamat lahir dan batin. Dalam pemberian salam menunjukkan keakraban kehalusan budi, karenakan suka menghargai harkat, martabat terhadap orang lain tanpa membedakan status sosial apapun. Dalam gerak langkah jurus 25 (dua puluh lima) dimulai dengan, membungkuk merendahkan tubuh sambil menyentuh tanah, berputar kekiri dan kekanan. Gerakan membungkuk merendahkan tubuh ini mengandung arti makna merendah diri.
Dalam jurus 25 (dua puluh lima) salah satu isi dari PANCA PRASETYA Persaudaraan Setia Hati. yakni pada No 4 (Empat) Sungguh –sungguh saya akan merendah hati dan menjauhkan dari watak sombong. memperingatkan kita pada lingkungan sekitar kita yang terdekat. Janganlah sekali–kali meninggalkan dan melupakan lingkungan disekitar kita yang terdekat, karena sewaktu kita membutuhkan uluran tangannya.
Menunjuk'kan kebersamaan jiwa dankeluruhan budi seseorang. karena orang itu tahu berterima kasih atas kebaikan orang lain, sementara itu sudahkah kita berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menghidupi dan memberi sehari–hari.
 

jurus 12 (Dua belas)/ Cimande IV: memberi salam pada orang yang sedang dihadapi secara langsung. Dalam keadaan biasa, apabila kita bertemu dengan seorang yang baru kita kenal. Tentu kita saling memberi salam dan dan menunjuk orang yg sedang di hadapi tanpa ada rasa permusuhan dan kembali ke Sanubari. tidak hanya terbatas pada kawan saja. Kepada siapapun yang sedang dihadapi secara langsung, meskipun lawan sekalipun maka di akhir menggunakan tendangan T sebagai pembelaan diri dan ditutup dengan sikap tegak berdiri Alif. Pada lawanpun kita harus mengharapkan keselamatan lahir atau batin.
 

Jurus 25 yang di rangkaikan dengan jurus 12 sebagai Uluk salam dalam pemulaan Sambung/ permulaan gerak Pencak Setia Hati , Uluk salam merupakan Isyarat Memberikan Do'a dan harapan (Selamat) Lahir dan Batin. 

(Majelis Kerohanian Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati, bimbingan mental Spiritual Tuntunan V oleh Bpk. Slamet Danoedinoto. Semarang28 Juni 1974)