Sabtu, 26 Oktober 2013

NGALAH-NGALIH-NGAMUK

Prinsip Sebagai kadang Persaudaraan Setia Hati,,,, NGALAH-NGALIH-NGAMUK

Pertama, NGALAH punya pengertian yang mengadung makna yang sangat besar yaitu dari pada bentrok lebih baik diam. Dan kalau dijadikan kata sifat, ngalah ini memang luar biasa! Jangan lupa, ngalah itu bukan kalah, tapi mengalah, alias lebih mengendepankan rasa rendah hati dan kebaikan budi bagi orang yang mempergunakannya. Orang yang ngalah sekali lagi bukan kalah, tapi berusaha untuk diam dan tak ingin ribut-ribut, bukan karena takut, tapi lebih jauh berpikir kedepan, buat apa ribut? Untuk apa ribut-ribut? Apa lagi kalau yang diributkan hanya masalah “sepele”, masalah”kecil”, masalah yang “tak ada artinya”.

Kedua, NGALIH, ini juga punya pengertian yang unik, yaitu dari pada ribut atau ramai lebih baik minggir. Dan ini juga bukan pengertian penakut atau pengecut, tapi lebih disadarkan kepada tak ingin ramai atau dibuat keributan. Nah orang yang ngalih, biasanya memang pendiam, tak banyak bicara yang tak perlu, lalu kapan orang yang ngalih bicara? Dia bicara saat ingin diam, dan dia akan diam saat ingin bicara! Anehkan? Seperti terbalik-balik.

Tapi memang begitulah orang yang ngalih, tak banyak bicara, bicara seperlunya, memang kesannya seperti sombong, namun hal itu dilakukan untuk menghindari keributan yang tak perlu. Orang yang banyak ngalih, bukan takut, bukan pengecut, tapi lebih mengedepankan persaudaraan, pertemanan, persahabatan dan seterusnya. Bisa saja orang yang ngalih, hatinya disakiti atau perasaannya dilukai, tapi karena tak ingin menimbulkan keributan, dia lebih baik diam, apa lagi kalau yang diributkan bukan masalah yang prinsifil, bukan masalah akidah atau tauhid.

Ketiga, ngamuk,nah kalau yang ketiga ini, akan terjadi bila yang pertama dan yang kedua, yaitu ngalah dan ngalih sudah tak bisa ditahan lagi. Ibarat bendungan sudah tak mampu menahan volume air yang begitu banyak dan akhirnya bandunganpun jebol! Kalau sebuah bendungan jebol, maka akibatnya sudah bisa dibayangkan, air tadi akan menjadi “raksasa” yang menghantam atau menghajar apa saja yang dilaluinya, air ini akan menghantam apapun yang dilewati dan tentu saja merusak segalanya yang dilewati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar